Cara Kampanye Politik Unik di Indonesia

Tahukan Anda bahwa kampanye politik adalah upaya terencana yang bertujuan memberi pengaruh terhadap proses pengambilan suara para pemilih. Di Indonesia sendiri, kampanye politik adalah aktivitas yang biasanya berlangsung pada saat pemilihan umum yang mana pihak penyelenggara pemilihan umum yakni KPU memberikan waktu kepada calon politikus untuk berkampanye, aktivitas tersebut sering kita sebut sebagai masa kampanye. Nah, masa kampanye adalah sebagai periode yang diberikan oleh pihak penyelenggara Pemilu yakni KPU kepada calon politikus untuk menyampaikan gagasan, ide dan program-program yang mereka usung. Selain itu kampanye politik juga sering digunakan oleh para calon untuk menyerap dan menjaring aspirasi dari masyarakat.

Dalam prakteknya banyak cara yang dilakukan oleh para calon politikus untuk menarik simpati dari masyarakat. Dalam kesempatan kali ini DukungClonmu.com merangkum kampanye-kampanye politik unik di Indonesia, di antaranya;

1. Kampanye menggunakan sampah atau bahan bekas

Kampanye politik biasanya memerlukan dana yang besar untuk kebutuhan berbagai alat peraga seperti baliho, stiker, kalender dan berbagai alat lainnya. Didasari hal itu, banyak politikus yang memutar otak untuk menghemat anggaran kampanye, salah satunya kampanye yang menggunakan bahan-bahan bekas. Cara unik ini dilakukan oleh calon legislatif Kota Malang pada Pemilu Tahun 2019 yakni Dwi Hariyadi. Kampanye politik menggunakan bahan-bahan bekas sangat bermanfaat untuk menghemat anggaran, selain itu juga bisa meminimalisir pencemaran lingkungan dikarenakan bahan yang dipakai adalah bahan bekas.

2. Kampanye dengan cara blusukan

Kampanye politik dengan cara blusukan sebenarnya bukan hal yang baru di Indonesia. Namun bagaimana jadinya jika kampanye politik tidak menggunakan alat peraga sama sekali seperti baliho, poster, stiker dan sejenisnya karena dianggap dapat mengotori lingkungan. Ya, kampanye politik yang hanya menggunakan cara blusukan pernah terjadi di Indonesia tepatnya pada saat Jokowi dan Ahok mencalonkan diri sebagai Gubernur DKI Jakarta. Mereka menilai bahwa selain dapat mengotori dan merusak lingkungan, alat peraga seperti stiker, poster, dan baliho seolah-olah membuat mereka seperti artis yang mana semakin menjauhkan diri dari masyarakat. Sehingga cara kampanye politik yang mereka tempuh dengan cara blusukan langsung pada masyarakat.

3. Digitalisasi Kampanye Politik

Kampanye politik unik selanjutnya adalah kampanye berbasis digital, artinya setiap aktivitas politik mulai dari mengenalkan calon, berinteraksi, mengenalkan program sampai menyerap aspirasi dilakukan secara digital. Digitalisasi kampanye politik di Indonesia masih menjadi hal yang baru. Hal tersebut diakibatkan kurang wawasan dari para politikus dalam membuat website sendiri, terlebih meskipun efisien dan menghemat waktu namun metode digital membutuhkan anggaran yang cukup besar karena selain untuk kebutuhan website, perlu juga membayar pihak yang mampu membuat dan menjalankannya. Nah maka dari itu, ada alternatif yang bisa dijangkau oleh para calon politikus di Indonesia yang ingin mendigitalisasi metode politik, yakni dengan menggunakan jasa DukungCalonmu yang memiliki produk kampanye digital dan online election/ pemilihan online. Dengan harga terjangkau, para pengguna tentunya akan terbantu oleh fitur-fitur yang disediakan startup politik pertama di Indonesia.

Baca juga : Solusi Kampanye Politik Tepat Sasaran

Kesimpulan

Kampanye adalah aktivitas yang penting dalam sebuah proses politik yang mana di dalamnya terdapay upaya menbangun simpati masyarakat terhadap calon juga sebagai kesempatan membangun komunikasi antara masyarakat dengan calon-calon politikus. Banyak metode yang dilakukan oleh para politikus demi memaksimalkan waktu kampanye, cara-cara yang biasa sampai cara  unik ditempuh agar terlihat paling mayakinkan seperti berkampanye menggunakan sampah, blusukan langsung, sampai menggunakan media digital seperti website dan media lainnya. 

Categories:

No Responses

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *