Uniknya Pemilihan Umum di Inggris

Pemilu atau pemilihan umum adalah proses demokrasi di mana masyarakat memilihan dan menentukan secara langsung siapa yang akan menjadi wakil atau pemimpin mereka di suatu daerah atau negara. Pemilu di setiap negara memiliki keunikan dan budayanya masing-masing yang mana biasanya dipengaruhi sejarah dan budaya pada negara tersebut. Kali ini Dukungcalonmu akan membahas Pemilu di Inggris. Sebagai negara dengan sistem demokrasi yang sudah berkembang selama ratusan tahun, salah satu negara dengan ekonomi terbesar di dunia, dan anggota tetap dewan keamanan PBB, Inggris memiliki hal unik dalam proses Pemilu di negaranya. Berikut adalah hal unik yang ada pada Pemilu di Inggris;

1. Tidak perlu membawa bukti identitas untuk mencoblos dan prosesnya sederhana

Persiapan pemilu biasanya dikenal sebagai proses yang cukup rumit, mulai dari pendataan pemilih sampai validasi data yang memakan waktu cukup lama. Selain itu, penyelenggara Pemilu  memiliki syarat calon pemilih seperti wajib menunjukan kartu identitas atau pun serangkaian syarat lainnya. Hal tersebut bisa memakan waktu yang lama dan membuat pihak penyelenggara ataupun pihak pemilih kerepotan. Namun berbeda dengan di Inggris yang mana proses Pemilu amatlah sederhana, pemilih hanya tinggal pergi ke tempat pemilihan yang dekat dengan rumahnya, hanya perlu menyebutkan nama dan alamat, pemilih bisa langsung mendapatkan surat suara untuk selanjutnya di coblos dengan tanda silang (x). setelah mencoblos, pemilih tidak harus mencelupkan jarinya ke tinta seperti di kebanyakan negara. Dengan proses yang mudah dan tidak memiliki banyak persyaratan, Pemilu di Inggris berjalan cenderung kondusif dan aman.

2. Suara orang yang meninggal bisa menentukan hasil pemilihan

Biasanya di negara lain orang yang sudah meninggal tidak bisa menyalurkan suara pilihnya melalui Pemilu sehingga tidak bisa menentukan hasil Pemilu. Namun untuk di Inggris, orang yang sudah meninggal memiliki peluang menentukan hasil suara Pemilu. Hal tersebut didasari aturan yang mana pemilih tidak diwajibkan datang ke lokaso pemungutans suara dan bisa mengirimkan surat suara melalui pos. Surat suara akan dikirimkan ke rumah pemilih dan mereka bisa mengirim kembali melalui pos, hal tersebut bisa memakan waktu yang cukup lama sampai berminggu-minggu sebelum dilakukan proses pemungutan suara. Sebagai negara dengan lansia yang cukup banyak, memungkinkan mereka mengirimkan surat suara dan meninggal sebelum perhitungan suara dilakukan. Dengan persaingan suara yang ketat, misalkan beda dua suara, bisa dipastikan suara pemilih yang sudah meninggal pun bisa mempengaruhi hasil suara Pemilu Inggris.

3. Banyak anggota parlemen yang tidak dipilih secara langsung

Seperti di kebanyakan negara, parlemen Inggris memiliki dua kamar. Sebanyak 650 anggota parlemen duduk di kursi House of Commons dan hamper 800 anggota bangsawan duduk di kursi House of Lords. Semua anggota yang duduk di House of Commons dipilih langsung melalui pemilu namun anggota yang duduk di House of Lords mereka tidak bisa dipilih langsung melainkan atas dasar garis keturunan atau penunjukan. Para anggota parlemen yang duduk di House of Lords berlaku seumur hidup. Kebanyakan dari mereka adalah pegawai negeri sipil yang ditunjuk atas preasti mereka dalam bekerja dan sekitar sepuluh persen adalah kaum bangsawan. Sehingga komposisi Parlemen Inggris ditentukan tidak hanya melalui proses Pemilu. 

4. Tidak ada aturan untuk menjadi Perdana Menteri

Jika di negara lain terdapat aturan mengenai syarat menjadi perdana menteri atau presiden secara hukum, maka di Inggris tidak. Misalnya di Amerika Serikat, untuk menjadi presiden di negara tersebut, para calon disyaratkan minimal berumur 35 tahun dan telah tinggal di AS lebih dari 14 tahun. Namun berbeda dengan di Inggris yang mana tidak aturan hukum yang mengatur mengenai syarat menjadi perdana menteri di sana. Terdapat satu panduan tertulis dari Cabinet Office Manual yang menyatakan bahwa “normalnya perdana menteri diambil dari partai politik yang menguasai kursi mayoritas di House of Commons”. Namun dokumen tersebut bukan dokumen hukum melainkan panduan yang ditulis oleh pegawai negeri sipil sehingga sampai saat ini tidak ada pedoman hukum mengenai syarat perdana menteri di Inggris. 

Baca juga: Wajib Anda Ketahui, Keunikan Sistem Pemilihan di Negara Kanguru!

Kesimpulan

Setiap negara selalu memiliki keunikannya masing-masing, termasuk dalam sebuah proses pemilu. Inggris sebagai negara yang menjalankan budaya demokrasi ratusan tahun memiliki cara yang unik dalam melakukan pemilu. Apapun cara atau budaya yang diterapkan, esensi dari pemilu adalah melahirkan wakil rakyat serta pemimpin yang terbaik untuk membawa negara atau daerahnya maju. 

Categories:

No Responses

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *